Hari Raya Idul Adha Sangat Berkaitan erat Dengan tradisi penyembelihan hewan kurban yang setiap tahun rutin dilaksanakan, termasuk di kampungku. Pada tanggal 17 November 2010 ini, setelah Shalat Idul adha, petugas masjid bersiap - siap untuk melaksanakan kewajibanya untuk membantu pelaksanaan penyembelihan hewan kurban. Masjid ini memiliki 9 Sapi dan 16 Kambing. sapi Nomor 8 Adalah sapi gabungan hasil jerih payah orang tuaku dengan 6 orang lainya.
Pada saat penyembelihan dimulai, sapi 1, sapi 2, sapi 3....tidak terjadi hal - hal yang janggal atau biasa saja. namun ketika Mereka mempersiapkan sapi 4 untuk disembelih. Tampak orang orang yang mempunyai kupon berduyun - duyun datang ke halaman muka masjid dan ingin menukarkan kupon mereka dengan 1 kilogram daging. karena daging belum ada yang siap, seseorang ( petugas masjid ) bilang begini : "Maaf Bu, Dagingnya Belum ada, sabar yah...." Kata Petugas masjid. Ini sih biasa saja, sampai ada orang yang belum memiliki kupon datang ke halaman masjid dan berkata "Pak, Kulo Mboten Kados Kupone, pak.Piye niki?" ( Pak, Saya Belum Dapat Kuponya, pak. Bagaimana Ini? ) Tanyanya. Kemudian seorang petugas masjid ( bukan yang tadi ) datang menjawab pertanyaan ibu tadi. " Gak Ngurusi kon, Bu..Salae Gak Teko pas pembagian..!" ( Tidak Perduli dengan kamu, ibu. salah sendiri anda tidak ikut pembagian kupon..!)
Saya langsung terperangah mendengar jawaban dari bapak petugas tadi.. apakah tujuan penyembelihan sebenarnya kalau bukan untuk dibagikan kepada orang yang membutuhkan..?? dan masih ada percakapan yang sangat memekakan teluinga saya saat ibu tadi membalasnya dengan berkata "pak. pak. kulo wis mbayar lo, kok gak entok kupon seh..??" ( Pak, pak. Saya kan sudah membayar, kenapa tidak dapat kupon..??)
Apa..?? jadi ibu tadi MEMBAYAR untuk mendapatkan kupon? astaga, tega benar petugas masjid ini. ibu tadi kan ingin mendapat haknya untuk mendapat daging kurban, sudah membayar, tidak dapat kupon lagi.....ini sungguh kejadian yang tidak adil.
Belum lagi pada saat penyembelihan sapi ke - 5. pada saat sapi tersebut dibaringkan ke tanakh lalu diikat, sapi tersebut dibiarkan beberapa puluh menit, jadi tidak langsung disembelih. wah, ini penyiksaan namanya. bukankan jika akan menyembelih harus dilakukan dengan cepat agar sapi tidak menderita...?? inilah kelemahan orang - orang ini. satu pertanyaan untuk mereka, bagaimana bila sapi sapi itu mati sebelum penyembelihan dilaksanakan..?? apakah anda membelihnya juga? haram brati kan dagingnya?
Mudah mudahan lain kali tidak akan terjadi korupsi kupon dan penyiksaan sapi lagi
amen.......
Melaporkan langsung dari masjid DARUL FALIHIN, kelurahan manukan kulon, kecamatan tandes - Surabaya, Jawa Timur
